Blogging

Diwawancarai Majalah e-LIFE

e-lifeBeberapa hari sebelum berangkat ke Jakarta untuk meliput Jakarta International Java Jazz Festival 2010, saya baru tahu ternyata hasil wawancara majalah e-LIFE dengan saya belum lama ini sudah diterbitkan di edisi Februari 2010. e-LIFE adalah free magazine asal Surabaya yang topik bahasannya seputar dunia teknologi informasi.

Karena tidak sempat mencarinya di kafe-kafe tempat sebagian besar majalah itu didistribusikan secara cuma-cuma, saya minta tolong kepada Mas Hendro D. Laksono (Pimred) untuk mengirim versi PDF-nya saja biar saya tidak penasaran. ๐Ÿ˜€

Untunglah permintaan saya itu langsung dipenuhi. Akhirnya, saya bisa baca juga hasil wawancaranya. ๐Ÿ™‚
Continue reading…

Nominasi The BOBs 2010

Hari ini saya menerima surel (e-mail) pemberitahuan dari pihak Deutsche Welle sebagai penyelenggara The BOBs, acara penghargaan blog internasional yang tahun ini sudah memasuki kali ke-6. Apa isi pemberitahuannya? Berikut ini petikannya:

selamat, blog Anda BennyChandra dot com telah terpilih oleh dewan juri sebagai blog nominasi kategori Best Weblog B. Indonesia dalam kompetisi weblog internasional The BOBs 2010.

Continue reading…

Hashtag itu Dihitung Manual?

Nindya:
@Ben โ€“ Ngitung total hashtagnya dengan cara manual ๐Ÿ˜€

Itulah jawaban dari Nindya (via blognya Pitra), perwakilan dari PR consultancy yang menangani kampanye promosi #bukasemangatbaru-nya Coca Cola di Twitter. Nindya menjawab pertanyaan saya (via blog yang sama) soal bagaimana menghitung jumlah total hashtag yang beberapa hari belakangan ini mulai menghantui dunia Twitter itu.

bukasemangatbaru
bukasemangatbaru at twitter

Continue reading…

Ketika Blog Dibukukan

nge-blog dgn hatiDari blog menjadi buku? Dari blogger menjadi ‘penulis buku’? Itulah yang sudah dialami oleh beberapa blog dan blogger di tanah air.

Berkaitan dengan itu, ada sesuatu yang cukup menarik untuk dicermati. Apakah itu?

Ketika pertama kali isinya dibukukan beberapa tahun lalu, seingat saya (CMIIW), blog Kambing Jantan milik Raditya Dika langsung ditutup sementara untuk umum. Bahkan kemudian arsip lama yang sudah masuk buku dihapus (tapi belakangan dia sudah punya blog baru dengan nama domain baru).

Meskipun terlihat agak ironis (karena blog yang membuatnya bisa bikin buku malah ‘dimatikan’), bisa jadi penutupan itu merupakan semacam kompromi atau perjanjian khusus antara blogger yang bersangkutan dengan pihak penerbit yang membukukan isi blognya.

Bagaimana dengan blogger lain yang isi blognya juga dibukukan? Apakah menutup blognya juga? Hal yang berbeda dilakukan oleh Ndoro Kakung alias Wicaksono ketika sebagian isi blognya diterbitkan oleh Gagas Media menjadi sebuah buku bertajuk “Nge-blog dengan Hati“. (Ya, saya basbang karena baru sekarang nulis soal buku itu, padahal sudah beli dari kapan hari :P)
Continue reading…